Dulu, ketika mama ku melahirkan adik ku, ternyata adik ku tersebut kembar namun yang satu tak bisa diselamatkan karena jika adik ku di selamatkan maka ibu kamu satu-satunya tak bisa diselamatkan. Ketika di beri pilihan oleh dokter kepada papa, antara ibu akan selamat namun anak hanya selamat satu atau anak akan selamat keduanya dan memilik anak kembar namun ibu tak selamat. Jelas saja, papa memilih untuk mama selamat dan hanya satu anak yang hidup.

Yupp, cerita tersebut sudah sangat lama, pada tanggal 26 Agustus 1995. Tadi sore (21 Desember 2012), aku tertidur pulas karena kantuk yang tak tertahankan, padahal sedang mengetik laporan di kamar. Aku bermimpi, mimpi yang ketika bangun membuat aku bengong dan ingin menangis. Di dalam mimpi tersebut, aku melihat dua sosok yang sangat mirip, identik tak ada bedanya, dari mulai kepala, wajah, hidung yang sangat mancung, postur tubuh, tinggi tubuh yang menjulang dan kurus, jelas saja aku mengenalinya, itu kan Morris, adikku tapi kok ada dua?? Di dalam mimpi itu, kami sekeluarga seperti sedang mengunjungi sebuah rumah tua, yang ternyata sedang ditinggali dengan orang yang sosoknya mirip adikku, ku simpulkan saja dalam mimpi tersebut bahwa aku bertemu dengan adikku yang hilang. Sifatnya sangat berbanding terbalik dengan adik ku, si Morris. Ia yang wajahnya penuh senyum, membuat parasnya tambah tampan. Aku memandanganya saja merasa sangat teduh, dalam mimpi itu, Morris yang sifatnya memang sangat pendiam, dan cuek jika dibandingkan dengan kembarannya sangat jauh.

Morris yang bisa berubah menjadi pendiam dan cuek, baru ketika ia beranjak remaja saja. Aku tak tahu mengapa ia menjadi seperti itu, apa karena lingkungan dan teman-temannya atau karena apa aku tak pernah tahu, seakan aku sudah lama sekali melihat senyum simpul diwajahnnya, melihat paras tampannya dengan tertawa lepas, melihat candaan dan keusilannya yang sudah jarang kudapatkan.

Di mimpi tersebut, aku baru saja selesai mengerjakan sholat, dan sosok yang mirip adik ku itu mengikuti  dari belakang, ia juga melaksanakan sholat sesudah aku, dengan wajah yang sangat sangat teduh, dan tetap menjaga senyumnya. Aku berpikir, sebenarnya ini apa. Aku merindukan kembaran adikku yang sudah ada di sisi-Nya, atau kah aku merindukan sosok adikku (Morris) yang ceria seperti waktu ia masih kanak-kanak??

Hai, uni sampaikan rindu yang teramat sangat melalui malam

Uni bisikkan salam rindu dari kami melalui semilir angin malam ini

Mama, Papa, dan Morris pun titip salam untuk mu.

Kamu pasti sudah beranjak remaja sekarang.

Jika kamu ada di antara kami, alangkah senangnya aku memiliki dua jagoan yang akan melindungiku.

Menjadi super hero ku yang manis.

Menjadi pelindung paling tangguh untuk Mama, Papa di kala tua nanti, bersama kami.

Hmm, tetapi kamu memilih untuk berada di sisi-Nya.

Kamu lebih disayang Allah

Uni titip kan salam pada semilir angin, ini bukan salam biasa, ini salam rindu yang luar biasa.

Sangat berharap, kamu juga merindukan kami, datang lagi ke mimpi ku, dan kita berkumpul di rumah mungil, bukan ber-empat, namun ber-lima karena ada kamu :’)

*baru kali ini, aku bermimpi dan ketika bangun kepikiran setengah mati, merasakan rindu yang membuncah dan meneteskan air mata.

About lisamelindachaniago

wanna to be the doctor of plant

Leave a comment